Abstraksi
Pada bulan Desember 2011, NTP Provinsi Gorontalo masing-masing subsektor tercatatsebesar 95,47 untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P), 109,34 untuk SubsektorHortikultura (NTP-H), 130,76 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R),92,45 untuk Subsektor Peternakan (NTP-T) dan 105,54 untuk Subsektor Perikanan (NTN).Sedangkan NTP (NTP Umum) tercatat sebesar 103,97 yang mengalami kenaikan sebesar0.26 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 103,11.
Dari 10 provinsi di Kawasan Timur Indonesiaada 9 (sembilan) provinsi yang NTP-nyaberada di atas angka 100. NTP tertinggi dicapai oleh ProvinsiSulawesi Selatan dengan nilaisebesar 108,29 yang diikuti Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 107,47 dan ProvinsiMaluku sebesar 104,80 serta Provinsi Sulawesi Utara sebesar 104,27. Sedangkan NilaiTukar Petani terendah terjadi pada ProvinsiSulawesi Tengah sebesar 98,80 dan MalukuUtara sebesar 101,40. NTP nasional sebesar 105,75 mengalami kenaikan sebesar 0.11persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 105,64.
Pada Desember 2011, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Gorontalo sebesar0.29 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok yangbahan makanan (0,53%), perumahan (0.12%), dan pendidikan, rekreasi dan olah raga(0,25%). Sedangkan kelompak lain yang mengalami deflasi adalah makanan jadi (0,07%),dan sandang (0,07%), untuk kesehatan dan transportasi dan komunikasi tidak mengalamiperubahan.